Cara Mengetes Sensor CKP (Crankshaft Position Sensor)

Sensor CKP dapat ditest dengan menggunakan multimeter/test tahanan (resistensi), berikut sekilas materi yang akan saya jelaskan pada anda :

  1. Gejala kerusakan sensor CKP
  2. Alat yang digunakan untuk pengetesan sensor CKP
  3. Cara kerja sensor CKP
  4. Test CKP 1
  5. Test CKP 2
  6. Test CKP 3


1. Gejala kerusakan sensor CKP
    Bila sensor CKP rusak, maka gejala yang paling jelas adalah mobil tidak dapat dicrank/distart. Mobil
    dapat di crank tapi tidak bisa hidup.
    Berikut gejala yang lebih spesifik, jika kondisi sensor CKP buruk atau rusak :

  •     Relay Auto Shutdown tidak aktif dengan demikian tidak dapat memberikan daya untuk mengaktifkan :
          a)  Injector bahan bakar
          b)  Coil pengapian
          c)  Relay pompa bahan bakar demikian dengan pompa bahan bakar

  • Tidak ada percikan bunga api dari semua busi
  • Pompa bahan bakar tidak aktif selama cranking
  • PCM/ECU tidak dapat mengaktifkan injector 
     Dua gejala penting yang harus dicari ketika busi tidak memercikkan bunga api dan tidak ada sinyal
    dikonektor injector (ditest dengan menggunakan lampu LED). Jika satu busi memercikkan bunga api, atau
     salah satu injector mengeluarkan sinyal, itu berarti sensor CKP tidak rusak.


2. Alat yang digunakan untuk mengetes sensor CKP

  • Multimeter digital atau analog
  • Dongkrak
  • Jack stand
  • Rachet 1/2 dan kunci sock yang sesuai kepala baut pulley crankshaft, guna untuk memutar pulley
3. Cara kerja sensor CKP

    Sensor CKP pada mobil anda terdapat 3 kabel hall-effect. Karena sensor crankshaft adalah sensor jenis 
    hall- effect, menghasilkan sinyal tegangan on/off, dan dapat diukur dengan menggunakan :
  • Multimeter
  • Osiloscop
  • Lampu LED
    Ketika anda memutar kunci kontak ke posisi "start", masing-masing dari 3 kabel yang terhubung ke sensor CKP memiliki peran kerja spesifik, yaitu :

sensor CKP
a) Pin konektor nomor 1 bertugas menerima
    supply tegangan sebesar 5 - 8 Volt dari PCM/
    ECU
b) Pin konektor nomor 2 bertugas menerima
     ground (arus listrik negatif), ground juga dikirim
     ke PCM/ECU
c) Pin konektor nomor 3 bertugas memberikan
    sinyal posisi crankshaft kemudian dikirim ke
    PCM/ECU untuk dikalkulasi
d) PCM/ECU menggunakan sensor CKP untuk
    mengaktifkan rellay Auto Shut Down (ASD)
    atau sering disebut dengan rellay EFI
e) Rellay EFI akan mengaktifkan : rellay pompa
    bahan bakar demikianm dengan fuel pump,
    injector, coil pengapian demikian pengapian
    untuk setiap silinder mesin
f) Oleh karena itu, sensor CKP (sinyal) sangat
                                                                                           penting untuk menghidupkan mesin

    Harus diketahui, jika sensor CKP rusak, maka mobil anda hanya dapat dicrank, tetapi mesin mobil anda
    tidak dapat berputar (hidup) karena kurangnya pengapian dan suplai bahan bakar.

4. Test CKP 1 (Memeriksa sinyal)
    Sensor CKP tertelak dibagian belakang mesin (disamping menghadap ke depan). Sensor CKP terpasang
    aman diblok mesin    .

Jika anda ingin melihat letak posisi sensor CKP sebaiknya anda mendongkrak mobil untuk lebih nyaman melepas atau mengetes sensor CKP, dan hati-hati, utamakan keselamatan anda dalam melakukan setiap hal dalam pengetesan. Gunakan jack stand untuk menahan mobil, gunakan kaca mata keselamatan untuk melindungi mata anda dari puing-puing atau kotoran yang jatuh.
Hal pertama yang anda lakukan dalam pengetesan sensor CKP adalah menverifikasi sinyal sensor CKP baik atau tidak, dengan menggunakan multimeter.



Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 1 sebagai berikut :

  1. Pastikan roda direm parkir dan ganjal roda belakang dengan balok, dongkrak mobil dan posisikan jack stand pada titik tumpuan jack stand
  2. Lepaskan konektor pada coil pengapian. Hal ini penting! Jangan melanjutakan pengetesan jika belum melepas konektor pada coil pengapian
  3. Cari letak sensor CKP pada mesin, keluarkan kabel yang ditutupi dengan plastik selongsong warna hitam atau solasi kabel hitam
  4. Jika kesulitan mengeluarkan kabel dari selongsong, saya sarankan melepas konektor sensor CKP terlebih dahulu. Apabila sudah kabel sudah terlepas dari plastik pelindung, pasang kembali konektor ke posisi semula. Sensor CKP harus terhubung dengan arus listrik untuk mengetes sensor bekerja atau tidak
  5. Posisikan multimeter ke mode tegangan DC, sobek atau tusuk kabel no 1 dengan peniti, dan tempelkan Lead multimeter yang berwarna merah ke kabel no 1 (yang mengirim sinyal ke CKP ke PCM)
  6. Pasangkan LEAD meltimeter hitam ke body mesin (Ground)
  7. Setelah itu putar pulley crankshaft searah jarum jam, amati layar multimeter. jangan sekali-kali mengenkol mesin dengan motor starter atau memutar kunci kontak ke posisi "START", karena hal ini meyebabkan hasil pengetesan tidak akurat
  8. Jika sensor CKP bekerja dengan benar, multimeter akan menunjukkan tegangan On sebesar 5 Volt, dan saat posisi off akan menghasilkan tegangan sebesar 0.5 Volt. Kunci utama untuk melihat perubahan tegangan adalah memutar pulley crankshaft secara perlahan dan stabil


5. Test CKP 2 (Mememriksa tegangan)
    Dalam langkah ini, anda akan memverivikasi tegangan pada sensor CKP.
    PENTING : Anda harus sangat hati-hati dengan kabel ini, jangan sampai konslet atau menempel dengan
    ground. Karena jika terjadi konslet beresiko akan merusak PCM/ECU, dan jangan menggunakan test
    lampu, gunakanlah multimeter yang baik
    Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 2 sebagai berikut :

  1. Posisikan multimeter pada mode DC, hubungkan kabel no 3 dengan LEAD berwarna merah pada multimeter. Jangan memeriksa tegangan kabel pada konektor sensor, tusuk kabel dengan alat yang tepat
  2. Tempelkan LEAD hitam pada multimeter ke body mesin (ground)
  3. Putar kunci kontak ke posisi ON
  4. Jika semua rangkaian bagus, multimeter akan menunjukkan 5 - 8 Volt

6. Test CKP 3 (Memeriksa Ground)
    Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 3 sebagai berikut :
  1. Multimeter dalam posisi DC, hubungkan LEAD hitam pada multimeter ke kabel no 2
  2. Tempelkan LEAD merah pada multimeter ke terminal baterai positif
  3. Putar kunci kontak ke posisi ON
  4. Jika sirkuit (rangkaian) bagus, maka multimeter akan menunjukkan tegangan baterai sebasar 12 volt ke atas.

    




readmore »»  

CARA MENGUJI KERUSAKAN ALTERNATOR/DINAMO AMPERE

Alternator
Cara mengetes kerusakan dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan menggunakan alat multimeter, berikut cara pengetesannya :

  • Pengujian alternator bag 1
  • Pengujian alternator bag 2
  • Gejala kerusakan alternator
Sebelum saya melanjutkan bagaimana cara mengetes alternator yang rusak, ada baiknya saya menyarankan agar berhati-hati dalam pengetesan tersebut karena kita mengetes alternator dengan keadaan mesin mobil hidup

Pengujian alternator bag 1
langkah pertama yang kita lakukan adalah memeriksa tegangan baterai waktu keadaan mesin mobil hidup/menyala. Dengan melakukan tes sederhana ini kita dapat mengerti alternator dalam keadaan baik (Mengisi) atau buruk (rusak/tidak mengisi).
Sebelum anda melakukan pengujian alternator bag 1, pastikan bateraei (accu) anda terisi penuh dan setidaknya mesin mobil menyala selama 20 menit

Cara pengujian alternator bag 1, sebagai berikut :

  1. Posisikan Multimeter dalam mode DC Volt dan hidupkan mesin mobil anda
  2. Periksa tegangan/voltase baterai dengan cara tempelkan Lead merah di pull baterai (+) dan Lead hitam di pull baterai (-)
  3. Multimeter anda akan menampilkan salah satu dari dua hasil berikut :
          A. Normal 13.5 - 14.5 Volt DC
          B. Atau 12.5 kebawah saat mesin hidup
     4.  Langkah berikutnya akan menyebabkan muatan listrik pada Alternator dan selanjutnya akan       
          mengkonfirmasi bahwa pengisian itu baik atau tidak. Anda harus menghidupkan setiap aksesories 
          didalam kendaraan, nyalakan A/C atau heater yang tinggi, hidupkan whiper kaca depan, nyalakan 
          lampu depan, hidupkan semua aksesories yang berhubungan dengan listrik baik didalam mobil 
          maupun diluar mobil
    5.   Saat anda menghidupkan semua aksesories, perhatikan pembacaan tegangan pada multimeter. Ini 
          yang akan terjadi, anda akan mendapatkan salah satu dari dua hasil berikut :
          A. Multimeter akan menunjukkan 13,5 - 14,5 Volt DC. Itu berarti Alternator dalam kondisi bagus 
               dan normal
          B. Multimeter akan menunjukkan 12,5 Volt DC dan tegangan ini akan menurun jika anda menyalakan 
              lebih banyak lagi aksesories mobil.
         
Pengujian alternator bag. 2
Coba lihat kabel besar yang menempel pada alternator yang dipasang dengan baut adalah salah satu yang memberikan muatan alternator untuk mengisi baterai dan sisanya ke kendaraan.
kabel (sirkuit) dilindungi link fusibel inline (sekering tabung) dalam model lama dan fuse plastik (sekering tancep) dimodel baru. Jika sekering putus maka alternator tidak akan mengisi baterai. Fuse ini terletak dikomparasi mesin dan biasanya terletak di solenoid motor starter (coba dilihat pada buku manual kendaraan anda untuk memastikan posisi letak fuse).
Test ini akan membantu anda untuk menentukan apakah fuse terbakar/putus atau tidak, dengan tes tahanan (ohm) yang sederhana. Tes ini juga dikenal sebagai Test continuity, ini yang anda harus lakukan :
  1. Lepas kabel negatif baterai dari pull baterai (-). tinggalkan kabel positif yang menempel pada pull baterai positif
  2. Setelah melepas kabel negatif, posisikan multimeter pada modus tahanan (ohm)
  3. Tempelkan Lead hitam pada multimeter ke kabel alternator yang berdiameter besar
  4. Dan tempelkan Lead merah ke positif baterai
  5. Test ini akan menghasilkan salah satu dari hasil berikut :
          A. Jika sekering putus maka multimeter akan menunjukan angka 0
          B. Jika sekering masih bagus/tidak putus, multimeter akan menunjukkan tahanan sebesar 5 ohm atau 
              kurang

Gejala kerusakan alternator
Gejala paling umum dari alternator yang rusak adalah;
  1. Indikator pengisian (atau sering dikenal dengan lampu baterai) menyala, untuk memberitahukan kepada anda bahwa ada masalah dialternator
  2. Saat anda mengendarai mobil dimalam hari, anda merasa lampu besar (jauh dekat) sangat redup (tidak tersng)
  3. Mobil sulit distarter, anda harus menjemper dengan baterai lain agar dapat menstarter, dan apabila mesin dimatikan akan sulit dihidupkan lagi
  4. Anda harus terus menerus meng-charger baterai secara terus menerus atau menjumper baterai anda untuk menghidupkan mesin mobil











readmore »»